Transkrip wawancara dengan ibu Siti fatimah



 *Penulis:Intan nailatus cinta ningrum,Faridatul ulya,Riska Nova Anisa,Rita puspita sari ,shofiatin nafisah.


Pada hari Jumat tanggal 21 Januari 2022 tepatnya pukul 16.15 WIB kami berkunjung ke tempat praktik bu Siti Fatimah di desa njeruk sebagai narasumber dan salah satu bidan di desa njeruk,kami di sana untuk mewawancarai konflik sosial di era pandemi covid 19.berikut transkrip wawancara kami.



Ulya:"assalamu'alaikum"


Bu fatim:"wa'alaikumsalam"


Ulya: "Bu maaf sebelumnya mau mau tanya tentang bio data informan"


Bu fatim:"iya silahkan"


Ulya:"maaf dengan ibu siapa?"


Bu fatim:"saya dengan ibu Siti Fatimah"


Ulya:"tempat tanggal lahir bu?"


Bu fatim:"Rembang,5 Mei 1978"


Ulya:"agama?"


Bu fatim:"Islam"


Ulya:"umur?"


Bu fatim:"umur saya sekarang 43"


Ulya:"alamatnya di mana Bu?"


Bu fatim:"DS.njerok kec pancor"


Ulya:"pendidikan terakhir apa Bu?


Bu fatim:"Diploma Kebidanan"


Ulya: "terimakasih bu atas biodatanya


Bu fatim: "iya(sambil tersenyum)"


Ulya: sejak kapan pandemi covid 19 berlangsung di daerah ini?


bu fatim:"kalau untuk desa ini di bulan Maret 2020,dinyatakan seperti sekolah belajar di rumah,kantor-kantor juga bekerja di rumah.untuk désa jeruk ada kasus covid 19 pertama kali di bulan akhir Maret 2020 dan juga ada kasus pertama kali di kecamatan Pancur yaitu di desa gading"


Ulya:"bagaimana respon awal masyarakat?"


Bu fatim:"ya pertama masyarakat dulu pada takut tetapi istilahnya percaya dan tidak percaya dalam arti betul ada ndak covid 19 itu ada ndak,ada yang percaya ada yang tidak percaya terus kemudian waktu ada kasus masyarakat itu ketakutannya terhadap penderita ,lingkungan,dan keluarga berlebihan seolah olah masyarakat sekitarnya itu mengucilkan dan ada yang ketakutan"


Ulya:"hal kebiasaan apa yang berubah saat terjadi pandemi?sekolah,ibadah,hajatan,tradisi?"


Bu fatim:"karena ada peraturan dari pemerintah harus di rumah saja berarti otomatis anak anak sekolah yang biasanya setiap pagi harus ke sekolah itu tidak dia harus diam di rumah,dan yang bekerja juga harus bekerja di rumah.


Intan:"bagaimana respon masyarakat tentang kebiasaan baru tentang pakai masker,cuci tangan pakai sabun,jaga jarak,dengan menggunakan handsanitazer?"


Bu fatim:"awal²nya tentang protokol kesehatan untuk mencegah penularan covid 19 memang sangat sulit untuk memakai masker saja harus di paksa apalagi ada yang menjaga jarak,mencuci tangan, menjauhi kerukunan semua butuh proses karna pandangan masyarakat yang masih cukup rendah akan covid 19"


Sofi:"apakah terjadi pelanggaran?apa dan bagaimana sanksinya?"

Bu fatim:"saat kemarin waktu memang masih tinggi²nya kasus covid apalagi pemerintah menerapkan ppkm level 3 dan 4 yang ketat.dari petugas kesehatan sering keliling.puncak pandemi itu kalau di kemarin ya waktu pertama di bulan Desember nggih,tahun 2020 kemudian,kalau puncak pandemi gelombang kedua di bulan Juni 2021"


Riska:"apa kebijakan yang di keluarkan pemerintah/désa saat terjadi puncak pandemi?"


Bu fatim:"pemerintah memberlakukan level empat pada saat itu artinya semua perjalanan keluar daerah dilarang protokol kesehatan harus di terapkn,dan jam malam di terapkan"


intan:"tindakan apa yang di lakukan pihak kepolisian/tentara/satgas saat terjadi puncak pandemi"


Bu fatim:"semua petugas semua aparat tni Polri selalu mengadakan oprasi ke desa² misalnya ke warung² yang di buka harus segera di tutup dan orang²yang keluar rumah harus menggunakan masker,kemudian harus di kasih masker atau melakukan tindakan²seperti ada sangsi jika tidak menggunakan masker,kemudian untuk kegiatan masyarakat yang melibatkan orang banyak misalnya kegiatan umum perkumpulan pertemuan²olahraga yang melibatkan orang banyak,pengajian,hajatan,itu betul²tidak boleh di larang pada saat iku,dan itu ada pengawasannya aparat dari desa,tni polri yang ada di desa"


Ulya:"bagaimana suasana yang dirasakan pada saat terjadi lockdown puskesmas/rumah sakit?"


Bu fatim:"kalau di puskesmas pada saat puncak pandemi itu kunjungan puskesmas sepi karena pada saat itu banyak di rumah kemudian mereka istilahnya pada saat iku semua yang sakit di swab,pada saat itu ketakutan masyarakat terhadap swab dan hasilnya positif yang sangat tinggi jadi rata rata mereka sakit tapi tetap di rumah.puskesmas sepi tapi untuk rumah sakit itu sangat penuh terutama ruang isolasi karna mereka datang ke rumah sakit pada saat kondisi parah tp dia takut diswab takut dibilang covid,Setelah parah dia mau tidak mau harus dirumah sakit sehingga mereka setelah diswab hasilnya positif.Akhirnya pada saat itu ruang isolasi penuh bahkan overloate,sampai ke UGD" dipakai pasien.sehingga hampir setiap hari ada pasien setiap harinya bahkan hampir sepuluh orang meninggal dalam satu hari.Dan pada saat itu pula di masyarakat kita juga hampir setiap hari ada orang meninggal itupun kita tidak bisa memastikan covid/tidak karena tidak ada tes lewat swab"


Rita:Bagaimana suasana yang dirasakan pada saat terjadi pasien banyak yang meninggal?"


Bu Fatim: Masyarakat otomatis merasa kekhawatirannya tinggi,mungkin mulai percaya kalau covid 19 itu benar"ada dan menyerang masyarakat yang ada disekitar kita dan banyak menimbulkan korban ketakutan masyarakat tinggi"


Intan:"bagaimana suasana yang dirasakan pada saat banyak pasien yang meninggal dengan pemakaman protokol kesehatan"


Bu fatim:" yang meninggal rata" diaknosa covid dan pemakamannya dengan protokol kesehatan,Jadi meninggal malam harus dikubur malam dari rumah sakit tidak dipulangkan ke rumah langsung dimakamkan dengan protokol kesehatan.Semua tindakan yang dilakukan untuk memakamkan harus memakai APD lengkap"


Ulya:"bagaimana respon masyarakat ketika pemerintah mewajibkan vaksin covid 19?"


Bu fatim:"Ada aturan mulai dari 2021 awal vaksin sudah ada disiapkan dinegara kita,Kita diwajibkan seluruh masyarakat harus vaksin pada saat itu bulan Februari,Maret didahulukan petugas kesehatan,TNI POLRI kemudian disusul masyarakat umum,Kansai,Dan masyarakat lainnya.Pada saat itu masih sangat sulit nggeh.Untuk TNI POLRI sudah vaksin,tp masyarakat perlu sosialisasi yang sangat berat pada saat itu,masyarakat menengah masih banyak yang belum paham tentang vaksinasi covid 19."


Intan:"Bagaiman respon masyarakat ketika terjadi perubahan perayaan tradisi/idul fitri?"


Bu fatim:"untuk perayaan idul fitri yang taun 2020 dan 2021.Pemerintah masih belum mengizinkan perayaan idul fitri awal" tahun dahulu mungkin masih ada yang nekat mudik, mungkin masih banyak yang tidak mudik karena banyak operasi dari polisi yang pulang harus diswab dulu dan harus isolasi mandiri.Maka dari itu banyak orang yang tidak jadi mudik."


Ulya:"Bagaimana proses pelaksanaan vaksin tahap 1 dan tahap 2?"


Bu fatim:"Dahulu memang awal" sulit setelah sosialisasi²itu masyarakat mulai paham adanya peraturan yang diberikan pemerintah.bahwa urusan apapun harus menggunakan sertifikat faksin,semua bondong²untuk faksin akhir taun 2021 sekabupaten rembang kecamatan Pancur sudah mencapai target di atas 70%"


Intan:"pelajaran apa yang dapat di ambil dari terjadinya pandemi covid 19?"


Bu fatim:"Untuk pelajaran dari pandemi pada saat ini adalah kita dapat lebih dekat dengan keluarga,dan lebih menerapkan kebersihan."


Riska:"Perihal pola hidup sehat,masih pentingkah untuk hidup dimasa yang akan datang?"


Bu Fatim:"kalau kita melihat pengalaman ke belakang kita dapat menarik kesimpulan pola hidup sehat itu sangat penting untuk kita semua,termasuk cuci tangan pakai sabun.Sebelumnya tidak usah menunggu pandemi untuk kebiasaan itu harus sudah diterapkan."


Intan:"baik terimakasih bu sudah meluangkan waktu untuk menjawab perntanyaan kami"


Bu fatim:"sama²jangan lupa selalu menjaga jarak memakai masker tetap pathi protokol kesehatan


Ulya:"baik bu terimakasihJ assalamu'alaikum"


Bu fatim:"wa'alaikumsalam"


*Demikian transkrip wawancara dari kelompok kami*

Postingan populer dari blog ini

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT PUNJULHARJO

Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di pasar tradisional pmotan